Pages

Kamis, 17 Oktober 2013

Makna Berhijab

Tak dapat dipungkiri, betapa senangnya kita belakangan ini menyaksikan maraknya kaum wanita yang berlomba-lomba mendeklarasikan dirinya telah berhijab. Di setiap tempat, di jalan, kampus, mal, dan tentu saja dalam berbagai kesempatan telah kita dapati banyaknya muslimah yang tak lagi menampakkan keindahan perhiasan diri  yang mereka katakan telah berhijab.

Untuk mensyiarkan hijab ini, berbagai komunitas dibentuk oleh para muslimah. Sebut saja Hijabers Community, Komunitas Hijabers Bekasi, Komunitas Hijab Indonesia, dan banyak lagi nama lain yang merupakan wadah berkumpulnya para muslimah yang telah dan ingin mengajak serta muslimah lain untuk berhijab.

Tak ada ungkapan selain kebanggaan terhadap usaha para muslimah tersebut. Di saat yang lain under estimate untuk membentuk  komunitas-komunitas dengan tidak berani mengusung  nilai-nilai Islam, mereka justru dengan bangga membuat wadah perkumpulan muslimah yang di dalamnya berisi orang-orang yang secara sadar menanggalkan busana yang jauh dari nilai-nilai Islam dan mengajak serta orang lain untuk mengikutinya.

Saking maraknya, berbagai media baik cetak maupun elektronik tak mau ketinggalan mempublikasikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas hijab. Juga beragam talk show yang menghadirkan perwakilan dari komunitas-komunitas tersebut untuk bicara visi misi serta tujuan dibentuknya komunitas yang fenomenal itu.

Komunitas hijab beserta apa yang dikenakan menjadi trend. Berbondong-bondong para muslimah, khususnya di negeri ini, mengikuti gaya berbusana dengan apa yang mereka sebut hijab. Bahkan untuk melariskan produknya, belakangan tentu tak asing bagi kita menyaksikan sebuah iklan televisi yang di salah satu adegannya adalah bunyi dialog, “Wah,kamu sudah berhijab ya!”.

Hijab Dulu dan Kini

Apa yang menjadi pesan dalam tiap perkataan dan aktivitas serta apa yang dikenakan oleh muslimah dalam berbagai komunitas hijab tersebut telah dengan gamblang tersampaikan. Bahwa hijab bermakna telah menutup aurat, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Para disainer dalam berbagai peragaan busana muslim pun menegaskan hal tersebut.

Namun jika dicermati, apakah makna hijab yang ingin disampaikan oleh kebanyakan disainer  muslim masa kini dengan berbagai komunitas hijab sebagai icon telah mewakili makna hijab yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah?

Al Hijab berasal dari kata hajaban yang artinya menutupi, dengan kata lain al hijab adalah benda yang menutupi sesuatu. Dalam kitab Al Ta’rifat dijelaskan bahwa Al Hijab adalah segala sesuatu yang terhalang dari pencarian kita, dalam arti bahasa berarti ma’nu yaitu mencegah, contohnya mencegah diri kita dari penglihatan orang lain.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan seperti apa yang dikatakan oleh Al-Zabidy dalam kitabnya Taj al-‘Urus, bahwa yang dimaksud dengan al-Hijab adalah segala sesuatu yang menghalangi antara kedua belah pihak. Artinya ada sebuah benda yang menghalangi penglihatan kita terhadap orang lain, contohnya, ketika ada dua orang sedang berbicara, tetapi di tengah-tengah mereka terdapat tembok yang besar, sehingga dengan adanya tembok yang besar itu mengakibatkan kedua orang tersebut tidak melihat satu sama lain. Nah…tembok inilah yang dinamakan al-Hijab.

Dalam Al-Qur’an pun disebutkan tentang al-Hijab ini, walaupun satu ayat, tetapi bermakna sangat dalam sekali terhadap definisi al-Hijab itu sendiri, sehingga ayat ini diberi nama dengan “Ayat Hijab”.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk Makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang Maka masuklah, dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah Amat besar (dosanya) di sisi Allah.” (QS.Al Ahzab:53)

Yang dimaksud dengan al-Hijab pada ayat di atas adalah, tabir pembatas yang menghalangi wanita dari penglihatan orang lain, tetapi bukan sesuatu yang dipakai seperti pakaian, celana maupun jilbab akan tetapi berbentuk sebuah pemisah seperti tembok, korden dan lain sebagainya.

Mengacu pada ayat di atas bahwa ketika pada zaman Nabi Muhammad Saw, ada orang asing yang datang kepada istri beliau untuk bertemu dikarenakan ada sesuatu urusan, maka Nabi pun mengizinkannya akan tetapi memerintahkan agar istrinya bertemu dibalik tabir.

Meski hal tersebut hanya berlaku untuk istri-istri Nabi, namun demi menjaga kesucian diri di jaman sekarang pun sebagai contoh dapat kita saksikan bagaimana para aktivis Islam dalam setiap kegiatan terutama ketika melakukan syuro’ (rapat) di sebuah ruangan, maka digunakanlah oleh mereka hijab untuk memisahkan ruang antara laki-laki dan perempuan. Juga dalam kegiatan seminar ke-Islaman, diskusi, pengajian, dan lain sebagainya hal tersebut lazim dilakukan demi menjaga agar tidak terjadi ikhtilath (campur baur) antara laki-laki dan perempuan dan dapat menimbulkan fitnah.

Sekali Lagi: Syariat Bicara Jilbab!

Kita berlindung kepada Allah dari aktivitas mencela usaha kebaikan yang dilakukan oleh saudara seiman. Namun, apresiasi tersebut jangan sampai menghalangi kita untuk menyampaikan yang haq kepada saudara seiman yang kita cintai. Karena kita tidak ingin, muslimah yang tulus mencari kebenaran tentang aturan berpakaian yang telah digariskan oleh syariat, terbelok persepsinya karena tayangan televisi dan apa-apa yang hari ini dianggap sedang menjadi trend.

Ketika kebanyakan disainer muslim masa kini serta para muslimah yang tergabung dalam berbaagai komunitas hijab menyatakan bahwa yang mereka maksud dengan hijab adalah busana yang mereka kenakan, maka uraian di atas mudah-mudahan mampu memberikan pencerahan, bahwa hijab adalah pembatas yang digunakan dalam menjaga interaksi antara laki-laki dan perempuan.

Juga jika yang dimaksud dengan hijab adalah bermakna busana muslimah dengan tujuan menutup aurat, maka mari kita segarkan ingatan bahwa Allah swt telah dengan tegas memberikan aturan kepada para muslimah dalam berbusana,

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al Ahzab:59)

Semoga tidak ada kebosanan dalam mengkaji dan mengingat-ingat kembali pesan-pesan yang datang dari Allah Sang Pembuat aturan, meski uraian tentang busana muslimah ini telah berulang kali dibahas baik dalam rubrik ini maupun di media-media lain.

Ya, yang dimaksud jilbab dalam ayat di atas adalah baju terusan panjang yang diulurkan ke seluruh tubuh. Ingat, seluruh tubuh, bukan tubuh bagian atas sepotong, ditambah bagian bawah sepotong. Melainkan adalah model pakaian yang langsung menutupi seluruh tubuh, dari atas hingga bawah. Nah, kebanyakan kita biasa menyebutnya gamis.

Sedangkan untuk penutup kepala, tanpa perlu banyak perdebatan, Allah juga telah dengan gamblang menjelaskan dalam firman-Nya,

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya...” (QS.An Nuur:31)

Sekali lagi, demi menyegarkan ingatan serta pemahaman kita, inilah syarat-syarat busana muslimah yang sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh Al Qur’an dan Sunnah:

Pertama, harus menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.

Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya,
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab:59)

Yang dimaksud jilbab dalam ayat ini telah diuraikan di atas.
Adapun penutup kepalanya adalah seperti disebutkan dalam Al Qur’an surat An Nuur ayat 31 tadi,

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...”

Ya, kerudung yang sesuai dengan perintah Allah SWT adalah kerudung yang jika dipakai dapat menutup seluruh bagian kepala hingga ke dada. Dan soal ini tidak ada tawar menawar.

Kedua, pakaian yang dikenakan bukan dari kain yang tipis dan tembus pandang.

Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda,
“Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Diatas kepala mereka seperti terdapat punuk unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum yang terkutuk”  (HR. Ahmad 2/223.Menurut Al-Haitsami rijal Ahmad adalah rijal shahih)

Ketiga, longgar dan tidak ketat sehingga dapat menampakkan lekuk tubuh.

Keempat, tidak diberi wewangian / parfum.

Harus kita waspadai, di dunia barat sekuler  salah satu “fungsi” parfum adalah sebagai alat seducing man (menggoda laki-laki).
Begitulah mudharat dari parfum yang dipakai oleh perempuan (di luar rumah).

“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina”
(HR.An-Nasai II:38,Abu dawud II:92, At-Tirmidzi IV:17, At-Tirmidzi menyatakan hasan shahih)

Kelima, tidak tasyabbuh (menyamai) pakaian orang kafir.

Tasyabbuh sudah jelas dilarang oleh Rasulullah, baik itu dilakukan oleh muslim ataupun muslimah. Dari Abdullah bin Amru bin Ash dia berkata:

“Rasulullah melihat saya mengenakan dua buah kain yang dicelup dengan warna ushfur, maka beliau bersabda: Sungguh ini merupakan pakaian orang-orang kafir maka jangan memakainya”
(HR.Muslim,6/144, hadits Shahih)

Keenam, Isbal (panjang melewati mata kaki).

Berbeda dengan laki-laki yang diharamkan isbal, maka perempuan diwajibkan untuk isbal.
Ibnu Umar berkata, Rasulullah saw bersabda,

“Barangsiapa menghela pakaiannya lantaran angkuh, maka Allah tidak akan sudi melihatnya pada hari kiamat. Lantas Ummu Salamah bertanya:”Lalu, bagaimana yang mesti dilakukan oleh kaum wanita denngan bagian ujung pakaiannya? Beliau menjawab: hendaklah mereka menurunkan satu jengkal!Ummu Salamah berkata: Kalau begitu telapak kaki mereka terbuka jadinya. Lalu Nabi bersabda lagi:Kalau begitu hendaklah mereka menurunkan satu hasta dan jangan lebih dari itu!” (HR.Tirmidzi (III/47) At-Tirmidzi berkata hadits ini Shahih)

Semoga tak ada lagi kebingungan di tengah para muslimah dalam menentukan mode berpakaian, sebab syariat telah sangat jelas mengaturnya.

Tentu kita berharap, ke depan akan lebih banyak lagi muslimah-muslimah yang mendirikan komunitas-komunitas kebaikan yang benar-benar sesuai dengan nilai-nilai Islam yang yang murni serta bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, baik dalam hal berpakaian maupun hal-hal lain yang kebaikannya dapat terekspos melalui beragam media. Ya, sebagaimana media begitu gencar mempublikasikan mode berpakaian muslimah ala disainer muslim yang marak belakangan ini.

Agar nilai-nilai Islam tersebar sempurna dan tak ada penyalahan serta kesalahan persepsi dalam beragam aktifitas dan perilaku yang sebenarnya merujuk pada nilai-nilai Islam. Dan tentu saja, agar Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam dapat tersampaikan secara benar dan sempurna di tengah-tengah umat. Wallahu’alam.


sumber :  http://beautifulislam88.blogspot.com/2012/10/makna-berhijab.html

Jumat, 27 September 2013

Annisaku - Lifestyle Fashion - Busana Muslimah yang Trendy –  Untuk tampil trendy dan lifestyle tidak harus mengikuti trend dan gaya modis terkini. apalagi yang berbau keberat-baratan., sangat kurang cocok sekali untuk dipake seorag muslimah,
tapi muslimah juga punya modis dan model busana muslim ataupun gamis serta macam-macam kerudung hijab yang bisa membuat tampil  inidah - Busana Muslimah yang Trendy

baju gamis terbaru Busana Muslimah yang Trendy
  • Hijab

Hijab adalah jenis busana muslim bagi wanita yang sedang populer di kalangan muslimah saat ini. nama hijab sendiri bahkan dijadikan nama untuk sebuah komunitas pemakaibusana muslim di Indonesia. Hijab adalah cara paling simpel dalam menerapkan pemakaian baju muslimah. Hijab adalah sepotong kain persegi yang dilipat sedemikian rupa dan kemudian diikatkan dengan cara khusus di kepala sehingga menutupi sebagian kepala kecuali wajah. Hijab ini bisa dikatakan mirip dengan syal penutup kepala atau saputangan penutup kepala pada mode tahun 70an.
Gambar+cara+memakai+jilbab+kreasi+modern Busana Muslimah yang Trendy
Hijab ini bisa dipadankan dengan blazer dan rok panjang bagi wanita yang bekerja atau bisa juga dipadankan dengan kemeja panjang dan celana jeans untuk gadis-gadis muda yang enerjik. Anda bebas berkreasi dengan hijab ini. bisa dibilang hijab adalah baju muslim paling universal karena mudah pemakaiannya serta pas untuk dipadukan dengan berbagai macam jenis busana.
  •  Kaftan

Beberapa tahun yang lalu kita tentu masih sangat asing dengan nama kaftan, baru akhir-akhir ini busana ini mendadak populer sejak dipakai oleh penyanyi terkenal, Syahrini. Bahkan saking populernya, pedagang-pedagang di toko baju biasa menyebut busana muslim ini dengan sebutan kaftan syahrini. Asal usul kaftan adalah dari kerajaan Persia kuno. Baju semacam tunik ini kemudian menyebar ke beberapa wilayah seiring dengan perkembangan wilayah kerajaan Persia. Hingga kini ada beberapa varian kaftan seperti kaftan maroko, kaftan turki, kaftan afrika barat, hingga kaftan rusia. Di Indonesia sendiri, kaftan sudah melebur ke dalam kebudayaan Indonesia sehingga memunculkan kaftan dengan bahan batik.
gamis dress busana baju muslim syahrini kaftan Busana Muslimah yang Trendy
Kaftan adalah baju muslimah yang lebar dan terkesan seperti jubah dengan hiasan renda atau border di bagian lehernya. Busana muslim asal Iran ini terkesan mewah dan glamor sehingga sangat cocok dikenakan untuk berbagai acara resmi seperti pernikahan, pengajian, pertemuan keluarga, idul fitri, dan lain sebagainya. Karena bentuknya yang tidak simpel, maka kaftan ini tidak terlalu cocok dipakai sebagai busana kerja atau busana santai. Kaftan biasa dipadukan dengan hijab atau kerudung dari selendang.
·
  • Gamis

Gamis jika dilihat sekilas hampir mirip dengan kaftan. Namun perbedaan mendasar dari baju muslim ini adalah bentuknya yang tidak terlalu lebar serta tidak hiasan yang dipakai tidak terlalu glamor. Gamis biasanya berbentuk jubah panjang yang agak longgar dengan kerutan atau lllekukan di bagian pinggang.
 wbm 268 Busana Muslimah yang Trendy
Bentuk variasi dari gamis adalah gamis dengan bahan dari kain batik. Sama seperti kaftan, karena bentuknya yang kurang simpel, gamis ini kurang cocok dipakai untuk baju kerja. Gamis biasanya dipakai pada acara-acara keagamaan, menghadiri pernikahan, atau kumpul-kumpul dengan keluarga di hari raya.
  • Ciput

Jika membicarakan jilbab dan busana muslim, tentunya tidak lengkap rasanya jika tidak membicarakan ciput. Ciput adalah kelengkapan atau asesoris yang sering dipakai oleh wanita muslim jika hendak mengenakan jilbab. Bisa dikatakan jika ciput adalah baju dalam sebelum anda mengenakan jilbab. Ciput biasanya dikenakan sebagai dalaman jilbab karena dapat membantu anda untuk merapikan rambut. Ciput digunakan untuk mengumpulkan rambut sehingga jilbab luaran anda akan terlihat lebih tertata dan rapi.
 ART238D Busana Muslimah yang Trendy
Penggunaan ciput sebagai dalaman jilbab ini menjadi populer ketika digunakan oleh beberapa aktris dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Selain dapat menambah gaya pemakai jilbab, ciput juga memiliki fungsi untuk mempertegas bentuk muka serta menahan rambut agar tidak keluar dari jilbab yang sedang dipakai. Dalaman jilbab ini biasanya dipadukan dengan hijab atau kerudung dari selendang.
  •  Rok panjang dan celana blus

Rok panjang dan celana blus adalah jenis-jenis bawahan yang sering dipadankan dengan busana muslim. Banyak muslimah yang berpendapat bahwa celana yang terlalu ketat seperti legging dan jeans masih belum termasuk ke dalam busana muslim. Maka untuk menyikapinya dipakailah celana panjang model blus yang longgar serta menyamarkan bentuk tubuh. Rok panjang juga sering dipilih sebagai bawahan baju muslim jika anda sedang ingin terligat anggun, girly, atau feminin.
 wrk 54 Busana Muslimah yang Trendy
Celana blus ini banyak dipakai oleh wanita muslimah yang bekerja karena alasan nyaman dan tidak menganggu pergerakan. Sedangkan rok banyak dipilih oleh ibu rumah tangga yang aktifitasnya tidak terlalu sibuk.
Demikianlah artikel yang bisa saya update mengenai Busana Muslimah yang Trendy, semofa bermanfaat dan berguna untu anda semua - Busana Muslimah yang Trendy
 
sumber :  http://annisaku.com/busana-muslimah-yang-trendy/















Cara memakai jilbab pashmina :
Sebelum sahabat memakai jilbab pashmina, sahabat harus terlebih dahulu menggunakan ciput sebagai dalaman, setelah itu taruhlah jilbab pashmina diatas kepala dengan cara bagian sebelah kiri menjadi lebih pendek daripada bagian sebelah kanan. Lalu tarik kerudung pashmina kebelakang tengkuk dan berikan peniti. Tariklah bagian jilbab pashimna yang lebih panjang dengan melingkar dari atas ke bawah, sampai habis. Setelah itu bagian ujung atas pashmina yang telah dileingkarkan keatas tadi, berikanlah hiasan atau aksesoris jilbab berupa bros jilbab atau peniti jilbab, sehingga lebih menarik.

Model hijab modern

Model hijab modern
Model hijab modern
Model hijab modern – Mungkin anda adalah pecinta bahkan pengikut trend fashion yang selalu ingin tampil bergaya walaupun dengan mengenakan kerudung atau jilbab. Ya, salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan memiliki jilbab yang cantik dan modern tentunya. Beragam corak dan jenis jilbab menjadi pilihan para muslimah saat ini.
Nah kali ini saya coba berikan anda beberapa jenis jilbab cantik yang tahun ini sedang tren dikalangan wanita pemakai hijab. Salah satunya yang bisa dibilang terus mengikuti perkembangan jaman dan termasuk jenis jilbab modern adalah Jilbab Segitiga ataupun model hijab dian pelangi, dimana jika anda mengenakan ini, maka anda sudah siap untuk menghadiri acara-acara non resmi bahkan resmi sekalipun.
Contoh model hijab cocok sekali untuk dipakai para anak muda ataupun orang tua sehingga akan terlihat lebih fresh dan cantik tentunya. Cocok juga digunakan pada acara-acara non resmi, misal arisan, pertemuan dengan kerabat atau teman dan lain sebagainya.
Namun yang perlu di perhatikan. Jika memakai hijab atau jilbab jangan melupakan unsur dari hijab itu sendiri. Yaitu menutup aurat
Berikut ini contoh model jilbab  modern yang dapat anda jadikan referensi
Jika sudah memiliki jilbab modern seperti diatas ini, maka anda bisa belajar pula cara memakai jilbab agar anda tahu variasi apakah yang cocok untuk dipadukan dengan jilbab yang anda miliki.
 
sumber : http://modelbaju.org/model-hijab-modern